Pengertian Modal
Kerja
Terdapat beberapa definisi
modal kerja yang lazim dipergunakan, yaitu:
a. Modal kerja adalah
kelebihan aktiva lancar terhadap utang lancar.
b. Modal kerja adalah
jumlah aktiva lancer. Jumlah ini Definisi ini bersifat kuantitatif karena
menunjukkan jumlah dana yang digunakan untuk maksud-maksud operasi jangka
pendek. Waktu tersedianya modal kerja akan tergantung pada macam dan tingkat
likuiditas dan unsur-unsur aktiva lancar misalnya kas, surat-surat berharga,
piutang , dan persediaan.
c. Modal kerja adalah
jumlah dana yang digunakan selama periode akuntansi yang dimaksudkan untuk
menghasilkan pendapatan jangka pendek (Current income) yang sesuai dengan
maksud utama didirikannya perusahaan tersebut.
Menurut Munawir S (1995
: 114), ada tiga konsep atau definisi modal kerja yang umum dipergunakan,yaitu:
1.Konsep kuantitatif
Konsep ini Menitik beratkan kepada kuantum yang diperlukan untuk
mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin
atau menunjukkan jumlah dana yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek.
Dalam konsep ini menganggap bahwa modal kerja adalah jumlah aktiva lancar.
Konsep ini tidak mementingkan kualitas dari modal kerja, apakah modal kerja
dibiayai para pemilik, hutang jangka pendek, sehingga dengan modal kerja yang
besar tidak apat mencerminkan tingkat keamanan para kreditur jangka pendek yang
besar juga. Bahkan menurut konsep ini dengan adanya modal kerja yang besar
tidak menjamin kelangsungan operasi yang akan datang, serta tidak mencerminkan
likuiditas perusahaan yang bersangkutan.
2.Konsep Kualitatif
Konsep ini menitik beratkan pada kualitas modal kerja, pengertian
modal kerja dalam konsep ini adalah kelebihan aktiva lancar terhadap hutang
lancar. Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva
lancar yang lebih besar dari hutang lancar dan menunjukkan pula tingkat
keamanan bagi para kreditur jangka pendek, serta menjamin kelangsungan operasi
dimasa mendatang dan kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan pinjaman
jangka pendek dengan jaminan lainnya. 3.Konsep Fungsional Konsep ini menitik
beratkan pada fungsi dana yang dimiliki dalam rangka menghasilkan pendapatan
(laba) dari usaha pokok perusahaan. Pada dasarnya dana yang dimiliki oleh
perusahaan sepenuhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba, ada sebagian dana
yang akan digunakan untuk memperoleh atau menghasilkan laba dimasa yang akan
datang. Misalnya bangunan, pabrik, alat-alat kantor dan aktiva tetap lainnya.
Ada 2 konsep utama modal kerja menurut James C. Van Horn dan John M. Wachowicz,
Jr. (1997 : 214) yaitu : 1.Modal Kerja Bersih, yaitu perbedaan jumlah aktiva
lancar dengan kewajiban lancar. Konsep ini merupakan ukuran sejauh mana
perusahaan dilindungi dari masalah likuiditas. 2.Modal Kerja Kotor, yaitu
Investasi perusahaan dalam aktiva lancar (seperti kas, sekuritas, piutang, dan
persediaan).
SEBAB PERUBAHAN MODAL
KERJA
- Adanya kenaikan sector
modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau
tambahan investasi dari pemilik perusahaan maka modal kerja akan bertambah
- Ada pengurangan
atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar
karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi,modal
kerja kan bertambah
- Ada penambahan hutang jangka
panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotek, atau hutang jangka panjang lainnya
yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar, maka modal kerja akan
bertambah
- Karena kerugian yang
diderita oleh perusahaan, baik kerugian normal maupun kerugian exidentil.maka
akan mengurangi modal kerja.
- Adanya pembentukan
dana atau pemisahan aktiva lancar untuk tujuan-tujuan tertentu dalam jangka
panjang.maka akan mengurangi modal kerja
- Adanya penambahan atau
pembelian aktiva tetap maka akan mengurangi modal kerja.
- Pengambilan uang atau
barang yang dilakukan oleh pemilik perusahaan untuk kepentingan pribadi.
TUJUAN DAN SUMBER MODAL
KERJA
Tujuan laporan perubahan
modal kerja adalah memberikan ringkasan transaksi keuangan yang terjadi selama
satu periode dengan menunjukan sumber dan penggunaan modal kerja dalam periode
tersebut. Laporan perubahan modal kerja akan memberikan gambaran tentang
bagaimana management mengelolah perputaran atau sirkulasi modalnya. Dimana
sumber- sumber modal kerja berasal…
- Hasil operasi perusahaan.
- Keuntungan dari pernjualan
surat-surat berharga ( investasi jangka pendek )
- Penjualan aktiva tidak lancar
- Penjualan saham atau obligasi
Langkah-langkah Dalam
Analisis Sumber Dan Penggunaan Modal Kerja
Sebelum mengemukakan
langkah-langkah dalam menganalisis sumber dan penggunaan modal kerja, akan
dikemukakan terlebih dahulu yang termasuk kedalam sumber modal kerja dan juga
penggunaan modal kerja. Sumber Modal Kerja Pada dasarnya, sumber modal kerja
terdiri dari dua pokok, yaitu: a.Bagian yang tetap atau bagian yang permanen
yaitu jumlah minimum yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan
lancar tanpa kesulitan keuangan, dan b.Jumlah modal kerja yang variabel yang
jumlahnya tergantung pada aktivitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan diluar
aktivitas yang biasa. Sumber-sumber modal kerja pada umumnya berasal dari:
1) Hasil operasi
perusahaan, adalah jumlah pendapatan yang nampak dalam laporan perhitungan laba
rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi.
2) Keuntungan dari
penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek), dalam menganalisis
sumber modal kerja yang berasal dari keuntungan penjualan surat-surat berharga
harus dipisahkan dengan modal kerja yang berasal dari hasil usaha pokok
perusahaan. Dari hasil penjualan surat berharga ini menyebabkan terjadinya
perubahan dalam unsur modal kerja yaitu dari bentuk surat berharga berubah
menjadi kas.
3) Penjualan
aktiva tidak lancar, perubahan aktiva tidak lancar menjadi kas atau piutang
akan menyebabkan bertambahnya modal kerja. Apabila hasil dari penjualan aktiva
tetap atau aktiva tidak lancar ini tidak digunakan untuk mengganti aktiva yang
bersangkutan, akan menyebabkan keadaan aktiva lancar sedemikian besarnya
sehingga melebihi jumlah modal kerja yang dibutuhkan (adanya modal kerja yang
berlebih-lebihan).
4) Penjualan
saham atau obligasi, Perusahaan dapat mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang
jangka panjang guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya penjualan obligasi ini
mempunyai konsekuensi bahwa perusahaan harus membayar bunga tetap, oleh karena
itu dalam mengeluarkan hutang dalam bentuk obligasi ini harus disesuaikan
dengan kebutuhan perusahaan Penjualan obligasi yang tidak sesuai dengan
kebutuhan (terlalu besar) disamping menimbulkan beban bunga yang besar, juga
akan mengakibatkan keadaan aktiva lancar yang besar sehingga melebihi jumlah
modal kerja yang dibutuhkan.
Laporan Sumber-Sumber Dan Penggunaan Dana (Dalam Artian Kas)
a. Langkah-langkah menyusun
laporan sumber-sumber dan penggunaan dana
1.
Menyusun laporan
perubahan neraca, yang menggambarkan perubahan
masing-masing elemen neraca antara dua titik waktu yang akan dianalisa (bulanan
atau tahunan).
2.
Mengelompokkan
perubahan-perubahan dalam golongan perubahan yang memperbesar / memperkecil kas
.
3.
Mengelompokkan
elemen-elemen dalam laporan rugi dan laba (laporan laba ditahan) ke dalam
golongan yang memperbesar/ memperkecil kas.
4.
Mengadakan konsolidasi
dari semua informasi ke dalam laporan sumber-sumber dan penggunaan dana
b. Perubahan elemen neraca antara dua saat efeknya memperbesar kas
disebut sumber-sumber dana
1)
Berkurangnya aktiva
lancar selain kas.
·
Berkurangnya barang
(inventory) terjadi karena terjualnya barang tersebut dan hasil penjualan itu
merupakan sumber dana/ kas bagi perusahaan.
·
Berkurangnya piutang
berarti piutang telah dibayar dan penerimaan piutang merupakan penambahan dana
yang diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.
·
Berkurangnya surat-surat
berharga (efek) berarti efek itu terjual dan hasil penjualan tersebut merupakan
sumber dana/ kas bagi perusahaan.
2)
Berkurangnya aktiva
tetap
·
Berkurangnya aktiva
tetap bruto berarti sebagian aktiva tetap harus dijual dan hasil penjualannya
merupakan sumber dana.
·
Berkurangnya aktiva
tetap neto berarti adanya depresiasi dalam tahun yang bersangkutan.
3)
Bertambahnya setiap
jenis hutang
Bertambahnya hutang
(hutang lancar, hutang jangka panjang) berarti terjadi penambahan dana yang
diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.
4)
Bertambahnya modal
Bertambahnya modal
disebabkan adanya emisi saham baru dan hasil penjualan saham baru tersebut
merupakan sumber dana.
5)
Adanya keuntungan dari
operasi perusahaan
Apabila perusahaan
mendapatkan keuntungan neto dari operasinya berarti bahwa ada tambahan dan bagi
perusahaan yang bersangkutan. Mengenai perubahan-perubahan yang efeknya
memperkecil dana/ kas, antara lain :
a.
Bertambahnya aktiva
lancar selain kas
Bertambahnya aktiva
lancar dapat terjadi karena pembelian barang dan pembelian barang membutuhkan
dana. Dengan demikian, penambahan aktiva lancar merupakan penggunaan dana.
b.
Bertambahnya aktiva
tetap
Bertambahnya aktiva
tetap bruto dapat terjadi karena adanya pembelian aktiva tetap dan pembelian
aktiva tetap merupakan penggunaan dana.
c.
Berkurangnya hutang
Berkurangnya hutang,
baik hutang lancar maupun hutang jangka panjang dapat terjadi karena perusahaan
telah melunasi atau mengangsur hutangnya. Pembayaran kembali hutang berarti penggunaan
dana.
d.
Berkurangnya modal.
Berkurangnya modal dapat
terjadi karena pemilik perusahaan mengambil kembali atau mengurangi modal yang
tertanam dalam perusahaan. Berkurangnya modal berarti berkurangnya dana. Ini
berarti bahwa penggunaan modal itu merupakan penggunaan dana. Dalam P.I.
pembelian kembali sahampun merupakan penggunaan dana.
e.
Pembayaran cash deviden
Pembayaran cash deviden
merupakan penggunaan dana. Cash deviden dibayarkan dari keuntungan neto sesudah
pajak
6)
Kerugian operasi
perusahaan
Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat
disertai dengan berkurangnya aktiva atau bertambahnya hutang. Sebenarnya
bertambahnya hutang merupakan sumber dana tetapi dengan adanya kerugian. Dengan
demikian, maka adanya kerugian merupakan penggunaan dana.
Daftar pusaka: