Kamis, 17 November 2011

Fenomena Alam


Washington – Para ahli astronomi mengatakan bahwa dalam kurun waktu 25 tahun lagi, kemungkinan sebuah asteroid raksasa akan menghantam Bumi.
Seperti yang dikutip dari RedOrbit, Alex Hannaford dari The Telegraph mengatakan bahwa sebuah asteroid raksasa seberat 20 juta ton bernama Apophis akan menghantam Bumi dengan kecepatan 23 ribu mil per jam, untuk kurun waktu 25 tahun ke depan.
Alex mengatakan bahwa asteroid Apophis yang memiliki lebar lebih dari 800 kaki itu komposisinya terdiri dari batu, es dan debu. Selain itu, asteroid ini juga memiliki julukan sebagai ‘pembunuh benua’.
“Ada dua kemungkinan; pertama, Apophis akan terbang melintasi Bumi untuk pertama dan terakhir kalinya pada April 2029. Kedua, objek itu mungkin akan membentur Bumi karena tertarik daya gravitasinya,” ungkap Alex.
Sementara dari pihak Jet Propulsion Laboratory, NASA, mengatakan bahwa prediksi tersebut masih terlalu jauh.
“Kami belum tahu kemana persisnya asteroid Apophis akan mengarah. Namun kami akan segera menelitinya, mungkin pada tahun 2012 atau 2013,” ujar Paul Chodas dari Near Earth Object (NEO).
“Begitu radar kami sudah melacaknya, maka segera akan diketahui orbitnya mengarah ke mana. Sampai saat ini kemungkinannya masih sebesar empat dari jutaan,” tambahnya





Foto Fenomena Supermoon 2011 di Seluruh Dunia

Fenomena alam Supermoon 2011 ini memang menarik perhatian, kami mendapat beberapa foto supermoon dari beberapa negara dan daerah di indonesia.
Seperti yang kita ketahui, beberapa waktu lalu sempat hangat diperbincangkan tentang fenomena supermoon menjadi faktor pemicu terjadinya gempa dan tsunami di Jepang, namun entah benar atau tidak hal yang banyak diperbincangkan tersebut.



fenomena petir abadi itu terganggu oleh El Nino yang menyebabkan kekeringan parah di negeri itu.
VIVAnews - Sebuah petir abadi misterius terjadi di Venezuela. Sebanyak 40 ribu kilatan merobek langit selama 9 jam pada 300 malam dalam setahun. Oleh warga setempat, fenomena ini dikenal sebagai “Relampago de Catatumbo,” atau “Petir Catatumbo”.
Penduduk asli dari Northwestern Venezuela sudah menyaksikan fenomena “tulang rusuk” atau “sungai api di langit” itu selama berabad-abad. “Saya melihat petir pertama ketika saya berusia 8 tahun,” kata Erik Quiroga, penduduk asli daerah itu, dikutip dari ABC News, 23 Agustus 2011. 
Menurut Alan Highton, seorang pemandu wisata, fenomena ini tidak ditemukan di belahan dunia lain.
Namun keanehan terjadi tahun lalu. Untuk pertama kali, fenomena petir tersebut menghilang. Mulai Januari 2010, tidak satupun petir terlihat. Kemudian, secara misterius, ketika diperkirakan fenomena itu telah berhenti, ia kembali dimulai. Fenomena ini langsung direkam oleh satelit NASA.
Quiroga menduga, perubahan itu bisa saja akibat dari pergeseran dari El Nino ke La Nina, pola cuaca global yang ditandai dengan suhu laut yang luar biasa hangat dan dingin di Samudera Pasifik, timur Khatulistiwa. Para ilmuwan yakin, keajaiban ini juga terganggu karena El Nino menyebabkan kekeringan yang parah di Venezuela.
Padahal, menurut The Guardian, kehilangan petir ini merupakan pukulan telak bagi penduduk stempat. Pasalnya, fenomena petir abadi tersebut digunakan oleh para pelaut tradisional untuk melakukan navigasi.

Hindari Kiamat, Cegah Hantaman Asteroid

 


 scorpio  Fenomena Alam Aneh dan Dahsyat 
Eropean Space Agency (ESA), NASA, Secure World Foundation dan badan lainnya telah mempelajari langit secara seksama. Badan-badan ini khawatir asteroid menghantam Bumi.
Selain itu, badan-badan ini juga mulai memikirkan cara menangkis hantaman asteroid yang mampu menghancurkan planet. Meski hingga kini badan tersebut belum mendeteksi batu luar angkasa tersebut, internet telah dihebohkan asteroid Apophis berdiameter 487 meter.
Ahli luar angkasa meramalkan, asteroid ini akan merobek langit Bumi dan menghantam Bumi pada 2036. Namun, seperti pada film, selalu ada pilihan untuk mengindarinya. “Kejadian ini telah terjadi di masa lampau. Hal ini akan terjadi lagi,” ujar Dr Gerhard Drolshagen dari Space Situational Awareness ESA.
Seperti pada film ‘Armageddon,’ tim joki ruang angkasa mencoba meledakkan asteroid yang menuju ke Bumi. Pilihan ini menjadi pilihan pertama tentunya. ESA sendiri telah lama memikirkan rencana semacam ini.
Rencana ini disebut ‘Don Quijote,’ konsep 2005 buatan ESA ini melibatkan penembakan satelit yang disebut ‘penabrak’ pada asteroid ‘uji’ pada 2015 guna melihat apakah ‘senjata’ ini mampu menghancurkan batu angkasa itu. ‘Senjata’ ini bukan bom seperti di film namun tetap menarik.
“Jika nanti benar ada asteroid terdeteksi, kami ingin melakukan sesuatu. Defleksi dipastikan menjadi salah satu pilihannya,” kata sumber dari ESA. Namun, meski cerita ini terus digembar-gemborkan Daily Mail, Don Quijote telah lama ditutup.
“Don Quijote hanya menjadi misi studi saja. ESA tak lagi menggarap misi ini lagi,” kata juru bicara ESA Andreas Schepers. Namun demikian, ESA dan beberapa badan luar angkasa lain telah bekerja merencanakan misi cara terbaik menangkis asteroid beberapa dekade terakhir.
Misalnya pada Juli 2005, NASA sengaja mengirim satelit penabrak dan menabrak komet Tempel 1. Badan antariksa Eropa ini baru-baru ini mengkonsentrasi mata asteroidnya pada SSA yang bergantung pada teleskop yang dibuat khusus astronom amatir.
Selain itu, terdapat kolaborasi dengan lembaga-lembaga antariksa lain seperti Minor Planet Center Smithsonian Institute dan Secure World Foundation untuk mempelajari langit ketika ada bahaya.
Badan ini membayangkan beberapa cara liar menangkis asteroid, ujar Drolshagen. Ia mengakui, teknik bergaya ‘Armageddon’ belum tentu yang terbaik. “Cara itu bukan cara untuk melakukannya,” katanya.
Mengatur ulang jalur asteroid bisa sesederhana menyebar selembar plastik putih di atasnya. Jika terdeteksi cukup jauh di ruang angkasa, kekuatan sinar matahari yang menerpa lembaran itu cukup untuk untuk menggerakkannya.
“Cat asteroid itu dengan warna putih untuk meningkatkan reflektifitas,” kata Drolshagen. Alternatifnya, satelit mendaratkan motor kecil dengan pendorong pada asteroid yang tenaganya cukup untuk membelokkan jalur asteroid, mengingat asteroid telah lama terdeteksi. Atau, cukup dengan menggunakan laser.
“Arahkan laser ke permukaan dan keluarkan beberapa bahan dari dalamnya. Ini bisa dilakukan dengan cara yang sangat terkendali,” ujarnya. Ide ketiga, ‘proyektor massal’ perlahan-lahan dipahat di permukaan asteroid.
Selain itu, ada pula konsep traktor gravitasi, pesawat ruang angkasa besar dengan ukuran beberapa ton bisa memperlambat asteroid dari jalurnya dengan kekuatan massal yang menakjubkan.
“Jika punya beberapa pekan atau bulan, Anda bisa perlahan-lahan menyingkirkannya,” ujar Drolshagen. Dorongan kecil, satu sentimeter per detik dalam perubahan kecepatan, akan cukup mengubah arahnya jika Anda punya waktu 20 tahun, lanjutnya.
Menurutnya, ide-ide tersebut sangat realistis. Konsep yang lebih eksotis adalah, sebuah ledakan di dekat permukaan yang bisa mengeluarkan materi, laser, traktor magnet, bahkan layar untuk memanfaatkan angin surya.
Namun, jika asteroid ditemukan mengarah Bumi dan baru diketahui dalam beberapa bulan, “Kita berada dalam kesulitan”. Meledakkan asteroid ini tampak mustahil jika tak terdeteksi saat jaraknya cukup jauh, “Saat ini kita tak mampu melakukannya dan tak ada rencana untuk melakukannya”.
Untungnya para ahli menyetujui, sebagian besar asteroid besar di dekatnya telah terdeteksi. Namun bahkan, asteroid kecil bisa berpotensi menghancurkan. “Apa pun yang berdiamter lebih dari 300-400 meter mampu menyebabkan kerusakan skala benua,” kata peneliti di Caltech Stephen Wolters.
Itulah mengapa program ESA ini ada, serta program-program serupa dari NASA dan lembaga antariksa lainnya. Selalu ada pilihan.


Jatuh ke Laut, Benda Langit



MEULABOH, RIMANEWS – Sebuah benda yang diduga meteor dan jatuh di perairan laut Samudra Hindia, berjarak sekitar 200 meter dari bibir pantai Lhok Bubon, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh, membuat warga setempat kaget.
Kapolres Aceh Barat AKBP Artanto melalui Kapolsek Sama Tiga Ipda Yusra dihubunggi wartawan dari Meulaboh, Selasa (6/9), membenarkan kejadian jatuhnya sebuah benda luar angkasa enam jam sebelum guncangan gempa 6,7 SR pada Senin (5/9)  sekitar pukul 18.30 WIB.
“Saya juga tidak melihat kejadian itu, namun ada masyarakat yang melapor menyaksikan kejadian tersebut, kejadiannya itu hanya diketahui sebagian warga,” kata Kapolsek Sama Tiga.
Yusra menjelaskan laporan tersebut disampaikan dua warga bubon M Irfan, 38, ketua pemuda Desa Cot Seusai dan Dahrum, yang menyaksikan langsung fenomena alam itu saat keduanya berada di bibir pantai Bubon.
Ia juga mengatakan sebuah benda yang misterius tersebut jatuh sekitar 200 meter dari dermaga milik PT.KTS, keduanya terkejut saat melihat sebuah benda terjatuh terus mendidih seperti besi panas yang dicelupkan kedalam air seraya mengeluarkan kumpulan asap putih.
“Jatuhnya sekitar 200 meter dari dermaga perusahaan PT. KTS, saat benda itu terjatuh air laut terlihat seperti mendidih dan mengeluarkan asap ibarat besi panas dicelup kedalam air,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakan fenomena alam tersebut langsung dicari kebenarannya bersama Badan SAR Meulaboh Rescue dengan menyelami lautan tempat jatuhnya benda luar angkasa tersebut guna membuktikan benar jatuhnya batu meteor seperti laporan masyarakat setempat.
Dikatakan, apabila benda tersebut benar dan ditemukan masih utuh tentunya akan bermamfaat sebagai bahan penelitian bidang Astronomi. “Mana tau batunya masih utuh bisa dimamfaatkan sebagai bahan penelitian, dan badan SAR Nasional akan turun mencari benda itu di dasar laut yang dilaporkan warga bubon,” imbuhnya.


Minggu, 09 Oktober 2011

Pengertian Banjir

1. Pengertian Sedimentasi
Sedimentasi diartikan dalam banyak arti dan dari banyak ilmuwan. Salah satunya adalah Pettijohn. Ia mendefinisikan sedimentasi sebagai proses pembentukan sedimen atau batuan sedimen yang diakibatkan oleh pengendapan dari material pembentuk  atau asalnya pada suatu tempat yang disebut dengan lingkungan pengendapan berupa sungai, muara, danau, delta, estuaria, laut dangkal sampai laut dalam

2. Pengertian Banjir
Ada dua pengertian mengenai banjir :
 Aliran air sungai yang tingginya melebihi muka air normal sehinggaØ melimpas dari palung sungai menyebabkan adanya genangan pada lahan rendah disisi sungai. Aliran air limpasan tersebut yang semakin meninggi, mengalir dan melimpasi muka tanah yang biasanya tidak dilewati aliran air.

 Gelombang banjir berjalan kearah hilir sistem sungai yang berinteraksi dengan kenaikan muka air dimuara akibat badaiØ
Untuk Negara tropis, berdasarkan sumber airnya, air yang berlebihan tersebut dapat dikategorikan dalam empat kategori:
 Banjir yang disebabkan oleh hujan lebat yang melebihi kapasitasü penyaluran sistem pengaliran air yang terdiri dari sistem sungai alamiah dan sistem drainase buatan manusia.
 Banjir yang disebabkan meningkatnya muka air di sungai sebagai akibatü pasang laut maupun meningginya gelombang laut akibat badai.
 Banjir yang disebabkan oleh kegagalan bangunan air buatan manusiaü seperti bendungan, bendung, tanggul, dan bangunan pengendalian banjir.
 Banjir akibat kegagalan bendungan alam atau penyumbatan aliran sungaiü akibat runtuhnya/longsornya tebing sungai. Ketika sumbatan/bendungan tidak dapat menahan tekanan air maka bendungan akan hancur, air sungai yang terbendung mengalir deras sebagai banjir bandang.

3. Penyebab Banjir
Pada dasarnya banjir itu disebabkan oleh luapan aliran air yang terjadi pada saluran atau sungai. Bisa terjadi dimana saja, ditempat yang tinggi maupun tempat yg rendah
Sebenarnya banjir merupakan peristiwa yang alami pada daerah dataran abnjir, mengapa bisa alami??? Karena dataran banjir terbentuk akibat dari peristiwa banjir. Dataran banjir merupakan derah yang terbentuk akibat dari sedimentasi (pengendapan) banjir. Saat banjir terjadi, tidak hanya air yang di bawa tapi juga tanah2 yang berasal dari hilir aliran sungai. Dataran banjir biasanya terbentuk di daerah pertemuan2 sungai. Akibat dari peristiwa sedimentasi ini, dataran banjir merupakan daerah yg subur bagi pertanian, mempunyai air tanah yang dangkal sehingga cocok sekali bagi pemukiman dan perkotaan.





4. Dampak banjir
Ancaman wabah penyakit pasca banjir menimbulkan    bakteri, virus, parasit dan bibit penyakit lainnya, termasuk juga unsur-unsur kimia berbahaya.
·        Penyakit diare masa pertumbuhan antara 1 - 7 hari.
·        Penyakit yang disebarkan oleh nyamuk / serangga, seperti Demam Berdarah,
     Malaria, dan lain-lain.
·        Unsur-unsur kimia seperti   pestisida,  pupuk    kimia   dan   unsur-unsur
    dengan    bahan    dasar  minyak.

5. Penanggulangan Banjir
  • Secara filosofis,
ada tiga metode penanggulangan banjir. Pertama, memindahkan warga dari daerah rawan banjir. Cara ini cukup mahal dan belum tentu warga bersedia pindah, walau setiap tahun rumahnya terendam banjir. Kedua, memindahkan banjir keluar dari warga. Cara ini sangat mahal, tetapi sedang populer dilakukan para insinyur banjir, yaitu normalisasi sungai, mengeruk endapan lumpur, menyodet-nyodet sungai. Faktanya banjir masih terus akrab melanda permukiman warga. Ketiga, hidup akrab bersama banjir. Cara ini paling murah dan kehidupan sehari-hari warga menjadi aman walau banjir datang, yaitu dengan membangun rumah-rumah panggung setinggi di atas muka air banjir.
  • Secara normatif, ada dua metode penanggulangan banjir. Pertama, metode struktur, yaitu dengan konstruksi teknik sipil, antara lain membangun waduk di hulu, kolam penampungan banjir di hilir, tanggul banjir sepanjang tepi sungai, sodetan, pengerukan dan pelebaran alur sungai, sistem polder, serta pemangkasan penghalang aliran.
Banjir terbesar di Jakarta:
  • Banjir besar yang menggenangi 66% wilayah Jakarta pada awal Februari 2002 merupakan bencana terbesar yang membuat kota Jakarta lumpuh dalam beberapa hari. Genangan air dari 0,5 meter hingga lebih dari 1 meter terjadi hampir merata di seluruh kota Jakarta. Bencana ini selain disebabkan faktor curah hujan diatas normal, juga intensitas hujan yang tinggi disekitar Jakarta (Bogor, Tanggerang dan Bekasi). Tingginya curah hujan di wilayah Jakarta dan Sekitarnya disebabkan adanya badai tropis di Australia bagian Utara. Dengan mengesampingkan adanya anomali cuaca pada awal tahun 2002, Jakarta juga masih mempunyai masalah dengan banjir tahunan.
  • Banjir Jakarta 2007 adalah bencana banjir yang menghantam Jakarta dan sekitarnya sejak 1 Februari 2007 malam hari. Selain sistem drainase yang buruk, banjir berawal dari hujan lebat yang berlangsung sejak sore hari tanggal 1 Februari hingga keesokan harinya tanggal 2 Februari, ditambah banyaknya volume air 13 sungai yang melintasi Jakarta yang berasal dari Bogor-Puncak-Cianjur, dan air laut yang sedang pasang, mengakibatkan hampir 60% wilayah DKI Jakarta terendam banjir dengan kedalaman mencapai hingga 5 meter di beberapa titik lokasi banjir.