Rabu, 12 Maret 2014

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MANDIRI DI KABUPATEN BANYUWANGI ATAS JASA KANTOR AKUNTAN PUBLIK



A.      Latar Belakang
Hakekat pembangunan nasional di indonesia adalah suatu rangkaian upaya yang berkesinambungan dan meliputi seluruh kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara untuk melaksanakan tugasnya, yaitu mewujudkan tujuan nasional yang telah tertulis didalam Pembukaan UUD 1945 .
Dalam mewujudkan tujuan di atas, UU no. 25 tahun 1992 menyatakan bahwa koperasi sebagai gerakan ekonomi rakyat maupun sebagai badan usaha berperan serta untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam tata perekonomian nasional yang di susun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Dalam kenyataannya sering di jumpai bahwa sebagian besar anggota koperasi adalah mereka yang berekonomi lemah, yang secara bersama-sama berusaha mengatasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi.  Koperasi dapat dikatakan sebagai perusahaan kecil karena koperasi adalah badan usaha yang merupakan kumpulan orang dan bukan merupakan kumpulan modal dan sebagian besar anggotanya adalah mereka yang perekonomiannya lemah (Sri Edi Swasono , Muslimin Nasution, 1987:105).
Pembinaaan koperasi dilakukan oleh Dinas Koperasi. Sebagai bagian pendewasaan koperasi menuju perusahaan professional, Dinas koperasi mengharuskan koperasi untuk selalu menyajikan laporan keuangan dan laporan pertanggung jawaban pengurus koperasi. Beberapa alasan yang melatarbelakangi kebijakan ini anatara lain: Pertama, untuk mengevaluasi kinerja koperasi . Kedua, untuk menghindarai terjadinya penyimpangan terhadap penggunaan dana keuangan koperasi. Ketiga, sebagai bahan pertimbangan bagi Dinas Koperasi terkait untuk memberikan dana berupa bantuan kredit pemerintah.
Kekhawatiran yang mungkin muncul berkenaan dengan lemahnya sistem pelaporan keuangan yang ada, dan lemahnya sumber daya manusianya yang menyebabkan sering terjadinya penyimpangan-penyimpangan terhadap penggunaan dana keuangan koperasi. Namun hal itu sebenarnya tidak perlu terjadi seandainya sistem pelaporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi keuangan. Tetapi disinilah permasalahannya. Karena fungsi pelaporan keuangan adalah fungsi yang menuntut profesionalitas yang tinggi, maka hanya beberapa gelintir koperasi yang mampu memenuhi persyaratan itu secara memuaskan.
Pelayanan jasa akuntan publik merupakan salah satu solusi untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan pekerjaan khususnya terkait dalam penyajiian informasi akuntansi. Tujuan utama pelayanan ini adalah untuk memberikan bimbingan dan penyehatan organisasi dan manajemen koperasi. Jasa atas pelayanan yang diberikan oleh konsultan keuangan meliputi pemberian jasa atau pelayanan bimbingan dan konsultasi keuangan/manajemen, pemberian pelayanan tau jasa keuangan koperasi dan pemberian jasa pendidikan dan pelatihan terhadap kegiatan koperasi.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas dapat dikatakan bahwa peran Akuntan Publik sangat penting dalam upaya peningkatan mutu dan kinerja koperasi di Indonesia. Merespon anggapan ini perlu adanya penelitian lebih lanjut, apakah dengan adanya Akuntan Publik memamng cukup efektif dalam menunjang kinerja koperasi, dalam hal ini laporan keuangan yang di sajikan oleh Akuntan Publik merupakan unsur utama dalam mengevaluasi atau menilai hasil penelitian. Laporan keuanga yang disajikan KAP terhadap koperasi nantinya diharapkan mampu memeberikan suatu masukan kepada obyek penelitian untuk dapat lebih baik dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan selanjutnya, sehingga tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dapat terpenuhi sesuai dengan yang diharapkan.

B.      Rumusan Masalah
“Apakah terdapat perbedaan kinerja keuangan koperasi antara yang menggunakan dan tidak menggunakan jasa KAP pada koperasi mandiri di Kabupaten Banyuwangi?”
C.      Tujuan Penelitian
Memberikan manfaat bagi koperasi dalam rangka evaluasi terhadap pemanfaatan peran konsultan keuangan untuk membantu meningkatan kinerja koperasi, yang dalam hal ini dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik
D.      Metode Penelitian
Jenis penelitian ini bersifat kuantitatif eksplanatory karena mencoba untuk menjelaskan perbedaan variable yang diteliti pada komdisi sampel yang berbeda.
Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja keuangan koperasi. Kinerja keuangan koperasi diukur dengan menggunakan tiga rasio keuangan yaitu rentabilitas, likuiditas, dan solvabilitas. 
Rentabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang diperoleh dari bisnis (setelah dikurangi dengan segala biaya-biaya). Pengukuran retabilitas dilakukan dengan menggunakan rasio profit margin, dengan formula sebagai berikut :
Net Profit Margin = Laba Bersih  x 100% : Penjualan

Likuiditasi menunjukkan tingkat pembelian hutang lancar atas aktiva lancar mengukur keberhasilan usaha koperasi. Likuiditas diukur menggunakan current ratio dengan formula sebagi berikut :
Current Ratio = Aktiva Lancar x 100% : Hutang Lancar

Solvabilitas yaitu kemampuan pengembalian total hutang atas total aktiva. Solvabilitas di ukur menggunakan debt ratio dengan formula sebagai berikut :
Debt Ratio = Total Hutang x 100% : Total Aktiva

                        Populasi dan Sampel
Populasi di dalam penelitian ini adalah koperasi di banyuwangi dengan jumlah 584 koperasi. Metode yang digunakan dalam penentuan sampel adalah purposive sampling, atas pertimbangan bahwa dari 38 jenis koperasi di banyuwangi, koperasi yang banyak menggunakan jasa akuntan publik adalah koperasi unit desa maka koperasi inilah yang dipilih sebagai sampel.
Sehubungan dengan masa transisi, otonomi daerah berdampak pada kebijaksanaan dinas koperasi di banyuwangi sehingga pada tahun 2000-2002 hanya terdapat dua koperasi yang menggunakan akuntan publik, dengan demikian untuk kepentingan analisis di putuskan untuk menggunakan laporan keuangan tahun 1999. Jumlah KUD yang menggunakan KAP pada tahun 1999 di kabupaten banyuwangi berjumlah total 16 KUD dan KUD yang tidak menggunakan KAP pada tahun 1999 berjumlah total 31 KUD. Karena keterbatasaan data yang diperoleh oleh peneliti akibat dari di gudangkannya sebagian data laporan pertanggung jawaban pengurus koperasi, yang kemudian dibuat rekapitulasinya oleh Dinas Koperasi. Maka penelitian mengambil sampel KUD yang menggunakan KAP yang berjumlah 15 KUD dan yang tidak menggunakan KAP berjumlah 15 KUD.

E.       Hasil

Untuk mengevaluasi kinerja keuangan koperasi yang menjadi sampel secara keseluruhan berikut adalah analisis deskriptif atas variabel profit margin, current ratio dan debt ratio.
Tabel 1: Analisis Deskripsi variabel Profit Margin, Current Ratio dan Debt Ratio

Variabel
Rata-rata
Std. Deviasi
PM
Menggunakan jasa KAP
0,1767
0,7409
Tidak menggunakan jasa KAP
-1,5053
6,1256
CR
Menggunakan jasa KAP
112,1093
26,8366
Tidak menggunakan jasa KAP
102,0880
10,6976
DR
Menggunakan jasa KAP
142,2760
83,4079
Tidak menggunakan jasa KAP
121,9533
39,1843
Sumber : Hasi pengolahaan data

Dari tabel diatas terlihat bahwa rata-rata profit margin, current ratio dan debt ratio koperasi yang menggunakan KAP berada di atas koperasi yang tidak menggunakan KAP.
Statistika deskriptif juga menunjukkan bahwa antara koperasi yang menggunakan KAP dan yang tidak menggunakan mempunyai rata-rata yang berbeda-beda dan cenderung mempunyai rata-rata yang hampir sama. Sebagaimana yang di tunjukkan oleh rata-rata profit margin koperasi yang menggunakan jasa KAP sebesar 0,1767 dan yang tidak menggunakan KAP sebesar -1, 5053, hal ini disebabkan banyak koperasi yang mengalami kerugian pada tahun 1999 karena dampak dari krisis ekonomi. Dan besarnya biaya operasional koperasi yang mengakibatkan kecilnya laba bersih yang di peroleh oleh koperasi.

Tabel 1 juga memperlihatkan bahwa current ratio koperasi yang menggunakan KAP sebesar 112,1093dan yang tidak menggunakan KAP sebesar 102,0880 dan untuk rata debt ratio koperasi yang menggunakan KAP sebesar 142,2760 dan yang tidak menggunakan KAP sebesar 121,9533. Sebagimana yang ditunjukkan oleh rata-rata current rasio koperasi yang menggunakan KAP dan yang tidak menggunakan KAP sama-sama mempunyai kemampuan untuk membayar hutang lancar koperasi. Dari data di atas terlihat bahwa kemampuan koperasi untuk membayar hutang lancar prosentasernya sangat kecil, hal ini di sebabkan karena kecilnya pos perkiraan kas dan bank terhadap hutang bank dan besarnya pos perkiraan piutang dan cadangan piutang tak tertagih pada koperasi. Debt rasio koperasi yang menggunakan KAP dan yang tidak menggunakan KAP, juga sama-sama memiliki kemampuan untuk membayar total hutang. Dari data diatas terlihat bahwa kemampuan koperasi yang menggunakan KAP lebih besar kemampuannya untuk membayar total hutang dari pada koperasi yang tidak menggunakan KAP.

Hal ini di sebabkan karena koperasi yang menggunakan KAP memiliki kelebihan pada pos perkiraan modal (jumlah kekayaan sendiri) yang di dalamnya mencakup antara lain simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan koperasi dan SHU tahunberjalan maupun SHU yang belum dibagi.

Tabel 2 : Hasil perhitungan thitung setiap variabel penelitian

Kinerja keuangan
Ttabel
Thitung
Kesimpulan
PR
2.048
1,056
Ho diterima
CR
2.048
1,343
Ho diterima
DR
2.048
0,854
Ho diterima
 Sumber : Hasil pengolahaan data

                Berdasarkan pada tabel 2 diatas dapat dianalisis sebagi berikut :
a)      Nilai Thitung pada variabel profi tmargin diperoleh sebesar 1,056 lebih kecil dari Ttabel sebesar 2,048 atau berada pada penerimaan Ho dan penolakan Hi berarti dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan besar profit margin antara koperasi-koperasi yang menghitung Profit Margin memakai jasa KAP dengan tidak menggunakan jasa KAP.
b)      Nilai Thitung untuk variabel current ratio sebesar 1,343 lebih kecil dari nilai Ttabel sebesar 2,048 yang berada di daerah Ho diterima yang berarti bahwa tidak ada perbedaan current ratio koperasi yang perhitungannya memakai jasa KAP dengan yang tidak menggunakan jasa KAP.
c)      Sedangkan untuk variabel debt ratio di peroleh nilai Thitung sebesar 0,854 lebih kecil dari nilai Ttabel sebesar 2,048 atau berada pada penolakan Hi dan penerimaan Ho atau dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan besar Debt Ratio koperasi-koperasi yang memakai jasa KAP dengan yang tidak memakai jasa KAP

Kemungkinan yang dapat di kemukakan atas penolakan hipotesis alternatif, yaitu :
1)      Penggunaan jasa KAP terhadap koperasi hanya di tujukan untuk fungsi pemeriksaan saja, yang terintegrasi di dalam jasa atestasi dan tidak mencakup jasa non atestasi yang berupa jasa kompilasi, jasa konsultasi keuangan dan jasa konsultasi manajemen yang bisa memberikan konsultasi dari berbagai aspek yang menunjang kinerja koperasi.
2)      Salah satu tujuan koperasi menggunakan jasa KAP hanya untuk mendapatkan kepercayaan anggota koperasi, dengan catatan unqualified opinion yang diberikan oleh pihak KAP, serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengajuan kredit.
3)      Selain pengadaan pupuk dan gabah yang volumenya cukup besar dan laba yang sangat kecil, inefisiensi terhadap biaya operasional dan administrasi pada koperasi juga merupakan salah satu faktor penyebab kecilnya perolehan laba koperasi.
4)      Fungsi KAP ynag hanya difokuskan pada pemeriksaan laporan keuangan saja dan tidak menyentuh pada permasalah diatas, khususnya pada inefisiensi biaya yang sangat berpengaruh terhadap kinerja keuangan koperasi.
5)      Kenyataan di Amerika Serikat menunjukkan bahwa peran analisis future ternyata jauh diatas  dibandingkan peran laporan auditing (yaitu 70%, sedangkan laporan auditing 30%). Mengapa demikian? Setidaknya ada dua faktor yang menyebabkan perbedaan tersebut: (1) para analis mampu membuat laporan keuangan menjadi lebih hidup melalui analisa-analisa kuantitatif (seperti analisis rasio, prediksi kebangkrutan melalui data-data keuangan,dsb), (2) selain analisis kuantitatif para analis juga memberikan analisis kuanlitatif , seperti budaya perusahaan, keunggulan manajemen , prospek pertumbuhan dan strategi pencapaiannya yang kesemuannya tidak terekam dalam laporan keuangan.
6)      Adanya krisis ekonomi yang sedikit banyak akan mempengaruhi koperasi tersebut dalam usaha meningkatkan kinerja keuangan.
7)      Lamanya periode pengamatan dari uraian sebelumnya, tampaknya periode pengamatan menjadi salah satu pertimbangan yang cukup relevan untuk mengetahui manfaat darai penggunaan jasa KAP, sehingga bila periode pengamatan ini diperpanjang ada kemungkinan kinerja keuangan koperasi yang menggunakan KAP akan semakin baik.

        Keterbatasaan Penelitian
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan yang bersifat teknis, yaitu kesulitan penelitian untuk mencari data laporan keuangan koperasi yang menggunakan jasa KAP yang up to date, dikarenkan tidak tersedianya data pada sumber yang ada yaitu Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.

F.       Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa data yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Hipotesis yang menyatakan bahwa diduga ada perbedaan kinerja keuangan antara koperasi yang menggunakan jasa KAP dan koperasi yang tidak menggunakan jasa KAP pada koperasi Koperasi Unit Desa yang ada di Banyuwangi pada tahun 1999 tidak terbukti. Penelitian ini mendukung temuan Bracker dan Pearson (1999) yang menyatakan bahwa kinerja manajer pada perusahaan yang menggunakan dan tidak menggunakan konsultan jasa keuangan adalah tidak berbeda.
2.      Kemungkinan hal-hal yang menyebabkan penolakan terhadap hipotesis alternatif, yaitu : penggunaan jasa KAP terhadap koperasi hanya ditujukan untuk fungsi pemeriksaan saja, salah satu tujuan koperasi menggunakan jasa KAP hanya untuk mendapatkan kepercayaan anggota koperasi, dengan opinion unqualified yang diberikan oleh pihak KAP serta dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk pengajuan kredit, adanya krisis ekonomi yang sedikit banyak akan mempengaruhi koperasi tersebut dalan usaha meningkatkan kinerja keuangannya, dan lamanya periode pengamatan.
Adapun saran untuk penelitian ini adalah :
a.       Penggunaan jasa KAP sebaiknya tidak hanya ditujukan untuk fungsi pemeriksaan, tetapi juga memanfaatkan jasa nonatestasi yang berupa jasa kompilasi, jasa konsultasi keuangan dan jasa konsultasi manajemen yang diharapkan dapat memberikan konstribusi positif bagi koperasi untuk menunjang kinerja keuangannya.
b.      Sebaiknya penggunaan jasa KAP tidak hanya ditujuakan untuk mendapatkan kepercayaan anggota koperasi, melainkan benar-benar menfokuskan pada catatan-catatan yang di temukan  pihak auditor untuk ditindak lanjuti secara serius, dan diambil langkah yang tepat untuk memperbaiki kesalahan atau permasalahan yang ada.  Dalam hal ini lebih diarahkan pada infisiensi biaya operasional koperasi yang cukup tinggi, yang sangat mempengaruhi perolehaan laba koperasi.
c.       Untuk penelitian yang akan datang, lebih memperhatikan lamanya periode pengamatan menjadi salah satu pertimbangan yang cukup relevan untuk mengetahui manfaat dari penggunaan jasa KAP, sehingga bila periode pengamatan ini diperpanjang ada kemungkinan kinerja keuangan koperasi yang menggunakan jasa KAP akan semakin baik.

G.     Sumber
Nama penulis jurnal : Indrawati Yuhertiana, Donny Arsilo Sofyan
Volume tahun terbit : JURNAL RISET EKONOMI DAN BISNIS VOL.7 NO.1 MARET 2007
(http://eprints.upnjatim.ac.id/101/1/indrawaty%2Danalisis.pdf)              

Tidak ada komentar:

Posting Komentar